Tangerang, OneSmile - Akhir Oktober selalu identik dengan labu oranye, kostum menyeramkan, dan permen yang berlimpah. Namun, di balik suasana spooky yang penuh keseruan itu, ternyata Halloween memiliki sejarah dan tradisi yang jauh lebih menarik daripada sekadar pesta kostum. Berikut tiga fakta unik tentang Halloween yang mungkin belum banyak diketahui!

1. “Trick or Treat” dulu bukan tentang permen
Kalimat “Trick or Treat” kini identik dengan anak-anak yang berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta permen. Namun, tradisi ini memiliki akar sejarah yang berbeda. Pada masa ketika Halloween masih dikenal sebagai All Hallows’ Eve, orang-orang membagikan kue kecil atau makanan kepada anak-anak yang berjanji akan mendoakan arwah keluarga mereka.

Kegiatan ini dikenal dengan istilah souling, dan umumnya dilakukan di Inggris dan Irlandia. Seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut mengalami perubahan: doa-doa mulai ditinggalkan, makanan digantikan dengan permen, dan “trick” yang tadinya bermakna spiritual kini menjadi candaan khas anak-anak. Dari ritual keagamaan menjadi tradisi manis, begitulah perjalanan "trick or treat" hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari Halloween modern.

2. Halloween merupakan industri bernilai miliaran dolar
Halloween mungkin terlihat seperti pesta seru penuh kostum dan dekorasi, tetapi siapa sangka perayaan ini telah berkembang menjadi industri global bernilai miliaran dolar. Di Amerika Serikat saja, masyarakat menghabiskan lebih dari 10 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk berbagai keperluan seperti kostum, permen, dekorasi rumah, hingga pesta bertema horror.

Fenomena ini kini menjalar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Pusat perbelanjaan, kafe, hingga sekolah mulai ikut meramaikan suasana akhir Oktober dengan pesta kostum, photo booth bertema hantu, hingga promo Halloween yang unik. Halloween masa kini tidak hanya soal ketakutan tetapi juga kreativitas, gaya, dan keseruan bersama.

3. Kenapa Hallowen identik dengan labu?
Simbol paling ikonik dari Halloween tentu saja adalah Jack-o’-lantern, yakni labu oranye yang diukir menyerupai wajah menyeramkan. Namun, tahukah kamu bahwa tradisi ini tidak selalu menggunakan labu?

Asalnya, masyarakat Irlandia dan Skotlandia justru mengukir lobak dan kentang untuk dijadikan lentera pada malam Halloween. Ketika para imigran dari Eropa menetap di Amerika, mereka menemukan bahwa labu jauh lebih besar dan mudah diukir, serta menghasilkan cahaya yang lebih menarik. Sejak saat itu, labu resmi menjadi simbol utama Halloween di seluruh dunia. Kini, sulit membayangkan perayaan Halloween tanpa wajah Jack-o’-lantern yang menyala di depan rumah.

Dari tradisi spiritual hingga pesta modern, Halloween telah mengalami perjalanan panjang yang menarik. Meski perayaannya kini lebih banyak diisi dengan keseruan dan hiburan, makna kebersamaan dan kreativitas tetap menjadi bagian penting dari momen ini.

Jadi, kamu sendiri akan merayakan Halloween dengan cara apa nih?